Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Regulasi Pemerintah Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Laporan Tahunan Di Indonesia (192)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini topik mengenai Tanggung Jawab Sosial Korporat atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) semakin banyak di bahas di dunia, baik di media cetak dan elektronik, seminar ataupun konferensi. Perusahaan di dunia juga semakin banyak yang mengklaim bahwa mereka telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Semakin maraknya pembahasan CSR merupakan konsekuensi logis dari implementasi praktek Good Corporate Governance (GCG), yang prinsipnya antara lain menyatakan perlunya perusahaan memperhatikan kepentingan stakeholders-nya sesuai dengan aturan yang ada dan menjalin kerjasama yang aktif dengan stakeholders demi kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan (OECD, 2004)

Menurut Jalal (2007) perkembangan topik CSR di perguruan tinggi di Indonesia juga menunjukkan sebuah peningkatan, walaupun masih berada di tahap awal. Relatif cukup banyak mahasiswa berbagai strata membuat karya tulis
akhir—penelitian, tesis, maupun disertasi—tentang CSR. Berdasarkan data yang

dihimpun oleh situs www.csrindonesia.com kebanyakan dari mereka berasal dari fakultas ilmu sosial serta fakultas ekonomi dari berbagai perguruan tinggi. Kebanyakan di antara mereka tertarik dengan kaitan antara kinerja finansial perusahaan dan kinerja CSR-nya, sebuah hubungan yang kerap dinyatakan sebagai holy grail dalam dunia akademik CSR.

Dalam hal kebijakan pemerintah, perhatian pemerintah terhadap CSR
tertuang dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU PT) Nomor 40 Tahun
2007 Bab V Pasal 74. Pasal 74 UU PT menentukan bahwa setiap perseroan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Diuraikan pula bahwa TJSL dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan, dan pelanggaran atas kewajiban tersebut akan dikenai sanksi. Berbeda dengan pewajiban tanggung jawab sosial dan lingkungan yang membutuhkan PP untuk pelaksanaannya, pembuatan laporan langsung berlaku sejak UU disahkan. Jadi, akan banyak sekali laporan CSR yang akan dibuat pada akhir 2008 (Jalal, 2007).


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah ...(145)


Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi. Oleh karena itu upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan faktor motivasi yaitu kebutuhan fisologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan faktor motivasi guru SMK Negeri 1 Kota Ternate, menggambarkan kinerja guru SMK Negeri1 Kota Ternate, mengetahui apakah faktor motivasi berpengaruh baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Kota Ternate dan faktor motivasi yang berpengaruh paling kuat terhadap kinerja guru SMK Negeri 1 Kota Ternate.



Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor motivasi guru merupakan variabel bebas (X) dan Kinerja Guru merupakan variabel terikat (Y). Faktor motivasi yang diteliti adalah kebutuhan fisologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Kinerja guru yang diteliti adalah menyusun program pengajaran, melaksanakan program pengajaran, melaksanakan evaluasi dan menindaklanjuti hasil evaluasi.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Jumlah populasi sebanyak 65 orang guru dan semuanya dijadikan subyek penelitian. Analisis data menggunakan analisis diskriptif rentang skala untuk menggambarkan faktor motivasi dan kinerja guru, analisis induktif Regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dan uji hipotesis dengan uji F dan uji t masing-masing untuk uji simultan dan uji parsial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor motivasi guru dan kinerja guru memiliki rentang skala cukup baik. Variabel faktror motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja guru dan bersifat positif dengan nilai pengaruh sebesar 64,10% sedang sisanya sebesar 35,90% dipengaruhi oleh faktor diluar faktor motivasi. Sedangkan secara parsial variabel faktor motivasi guru berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja guru dengan nilai t variabel kebutuhan fisiologi sebesar 3.316, kebutuhan rasa aman sebesar 2.229, kebutuhan sosial sebesar 2.360, kebutuhan penghargaan sebesar 2.334, dan kebutuhan aktualisasi diri sebesar 2.571 sedangkan ttabel pada taraf signifikan 0,05 menunjukan nilai sebesar 2.001. Berdasarkan besarnya pengaruh variabel bebes faktor motivasi terhadap variabel kinerja guru, tenyata variabel faktor motivasi kebutuhan fisologis berpengaruh paling kuat dengan nilai koefisien beta sebesar 0,301 dibanding dengan variabel faktor mativasi lainnya.


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Masyarakat Dalam Pembangunan Jalan Di Desa Karangrejo Kecamatan Kandat, Kabupaten Kadiri ... (52)


Penelitian kali ini dilakukan di Desa Karangrejo, Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Dengan sampel yang diambil sebanyak 40 responden. Variabel besar yang dimasukkan dalam penelitian ini diantaranya : motivasi dengan indikator karakteristik individu (X1) dan karakteristik pekerjaan (X2), sedangkan variabel terikat adalah kinerja masyarakat (Y).


Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisa pengaruh faktor-faktor motivasi yaitu karakteristik individu, dan karakteristik pekerjaan yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap kinerja masyarakat Desa Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri, (2) untuk mengetahui variabel bebas yang merupakan faktor-faktor motivasi yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja masyarakat Desa Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri.

Hipotesis yang diajukan adalah (1) bahwa faktor motivasi yaitu karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja masyarakat, (2) bahwa variabel bebas karakteristik individu merupakan faktor yang dominan terhadap kinerja masyarakat dibandingkan variabel bebas lainnya.

Hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa variabel faktor motivasi yaitu karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan berpengaruh secara bermakna (signifikan) terhadap kinerja masyarakat dalam pembangunan jalan. Variabel karakteristik individu berpengaruh paling dominan terhadap kinerja masyarakat dalam pembangunan jalan.


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Smp Negeri 1 Wates Kabupaten Kediri ... (43)

Tujuan penelitian adalah 1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil di SMP Negeri 1 Wates kabupaten Kediri. 2) Untuk mengetahui apakah pengkoordinasian paling dominan pengaruhnya terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil di SMP Negeri 1 Wates kabupaten Kediri.


Populasinya adalah, semua pegawai negeri sipil yang ada di SMP Negeri 1 Wates sebanyak 48 orang, sedangkan yang digunakan adalah 23 orang, yang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 5 tenaga tata usaha yaitu 1 kepala tata usaha, 2 bagian kepegawaian, 3 bagian persuratan, 4 bagian gudang dan keamanan sekolah, 5 bagian pendataan siswa dan ijazah, dan 5 orang sebagai kaur Umum, yaitu 1 bagaian Kesiswaan, 2 bagian Kurikulum, 3 Kehumasan, 4 bagian Wakil Kepala Sekolah pagi, dan 5 bagian Wakil Kepala Sekolah siang. Sedangkan 7 koordinator bidang studi ; Agama kelas 1,2,3, PPKn kelas 1, bahasa Indonesia kelas 1,2, matematika kelas 1,2, bahasa Inggris kelas 1,2, IPS kelas 2, dan IPA kelas 1,2 .

Hipotesis yang diajukan adalah kepemimpinan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil di SMP Negeri 1 Wates kabupaten Kediri, dan diduga pengkoordinasian berpengaruh paling dominan terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil di SMP Negeri 1 Wates kabupaten Kediri.

Teknis analisis data untuk menguji hipotesis adalah Regresi berganda dengan Path Analysis. Hasil analisis yang didapatkan : 1) Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil di SMP Negeri 1 Wates kabupaten Kediri. Hal ini ditunjukkan dengan angka R ( Koefisien Ditermniasi ) rata-rata 0,902 yang berarti bahwa 90,2 % perstasi kerja pegawai negeri sipil di SMP Negeri 1 Wates kabupaten Kediri dipengaruhi oleh factor kepemimpinan, sedangkan sisanya 9,8 & prestasi kerja tersebut dipengaruhi oleh factor yang lain selain kepemimipinan. 2) Pengkoordinasian paling dominan pengaruhnya terhadap prestasi kerja pegawai negeri sipil di SMP Negeri 1 Wates kabupaten Kediri juga diterima. Hal ini disebabkan oleh indicator variable kepemimpinan (X4 atau pengkoordinasian) memiliki angka angka signifikan paling kecil terhadap Y1,Y2,Y3,Y4,Y5, dan Y6, disbanding indicator lain dalam variable kepemimpinan.

Kepemimipinan dan kondisi lingkungan kerja yang ada di SMP Negeri 1 Wates kabupaten Kediri perlu tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar prestasi kerja para pegawai negeri sipil dapat dipertahankan dan ditingkatkan.


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan Pegawai (Studi pada PT. BNI (Persero) Tbk., Kantor Cabang Blitar) …(32)


Perbankan merupakan perusahaan bergerak dibidang jasa pelayanan, yang mempunyai tingkat persaingan yang cukup kompetitif. Bank merupakan lembaga intermediary antara pemilik dana dengan pengguna dana didalam mendorong laju pertumbuhan perekenomian Indonesia. Sejak diluncurkannya paket kebijakan dibidang perbankan dan moneter 27 Oktober 1988 dimana paket itu memberikan kemudahan-kemudahan seperti pembukaan kantor cabang, bank baru persyaratan termasuk pembukaan BPR yang pada gilirannya bank tumbuh berkembang bagaikan jamur dimusim hujan, semula bank beroperasi sekitar 40 bank menjadi 100 bank bahkan lebih. 


Dengan melihat kondisi tersebut pemerintah untuk melindungi pemilik dana mengeluarkan paket kebijakan agar bank memenuhi persyaratan modal minimum (Capital Adequacy Ratio) sebesar 8%. Disusul kemudian Pemerintahan Indonesia mengalami tekananan ekenomi dan politik yang tidak stabil yaitu sejak Juli 1997 terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai sekarang yang berdampak pada krisis multidimensi dimana banyak perusahaan yang bangkrut dan tutup usahanya termasuk bank banyak yang dimerger dan dilikuidasi.


Kondisi perekonomian yang kurang baik ini menimbulkan turunnya tingkat kepercayaan nasabah terhadap bank yang pada gilirannya bank berkompetisi menaikkan suku bunga simpanan, disisi lain suku bunga pinjaman sebagai sumber penghasil tidak menghasilkan keuntungan karena banyak debitur yang macet (Non Performing Loan). Oleh karena itu bank didalam operasionalnya dihadapkan kepada bagaimana menarik calon nasabah untuk dapat menyimpan dana dibanknya untuk bertahan hidup (survive). Salah satu bentuk pendukung adalah pelayanan pegawai yang baik dan unggul.

Untuk menciptakan suatu hasil kinerja pelayanan pegawai yang baik dan unggul perlu adanya motiovasi. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor motivasi apa saja yang mempengaruhi kinerja pelayanan pegawai yang baik dapat tercapai. Banyak cara dapat digunakan untuk mendapatkan pegawai yang bermotivasi tinggi, misalnya pemberian upah yang layak, kesejahteraan yang cukup, fasilitas yang memadai dan lain-lain. Untuk itu penulis bertujuan untuk meneliti apakah motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja pelayanan pegawai yang ada.
Penelitian ini dilakukan pada PT.BNI (Persero) Tbk., Kantor Cabang Blitar yang merupakan salah satu Bank Umum Milik Negara dan telah lama beroperasi di Blitar. Dalam peneltian ini penulis menggunakan 40 responden yang merupakan pegawai dengan latar belakang pendidikan D3 keatas.

Selanjutnya dari penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang penulis hubungkan dengan metode kuantitatif sebagai penilai atau pelengkap dengan menggunakan metode penelitian secara sample dan stratified sampling, dengan memberikan kesempatan kepada 40 pegawai dari jumlah 63 pegawai atau 62,67% dari jumlah populasi. Data terkumpul melalui teknik angket, observasi langsung, wawancara, dan pencatatan dokumentasi. Selanjutnya analisis data menggunakan sarana statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial melalui program “Statistical Package for Social Science”.

Hasil analisis statistik deskriptif dengan menggunakan analisis linier berganda; pertama dari data yang diteliti berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas nampak seluruh variabel motivasi cukup valid dan cukup realible dengan koefisien alpha 0,9755 yang berarti layak dan dapat dipertaggung jawabkan; kedua dari analisa korelasi diperoleh R2 = 0.731 dengan Adjusted R Square = 0.682 yang berarti terdapat hubungan yang erat antara variabel motivasi kerja dengan variabel kinerja pelayanan pegawai; ketiga secara analisis makro atas uji Hipotesis I, dan II nampak probabilitas signifikan atas variabel motivasi yang terdiri; pengetahuan produk 0.014, disiplin kerja(X2) = 0.045, sikap dan tingkah laku yang baik (X3) = 0.038, lingkungan kerja yang baik (X4) = 0.004, melakukan pengukuran kinerja pelayanan (X5) = 0.001 dan Budaya Kerja (X6) = 0.000, walaupun untuk variabel pengetahuan produk dan pengukuran kinerja pelayanan untuk koefisien regresi menunjukkan angka minus masing-masing (-0.810 dan -0.927) namun hasil nampak masih signifikan.


Untuk mendapatkan file lengkap dalam bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan File atau klik disini
Cara Seo Blogger